Otak sadar manusia layaknya bongkahan gunung es yang muncul di permukaan.
Selebihnya berupa alam bawah sadar yang memiliki kekuatan maha dahsyat. Banyak
keberhasilan bisa diperoleh dari mengelola alam bawah sadar.
Pernahkah kita berpikir sejauh mana kemampuan otak kita? Yang kita pahami
selama ini, kemampuan otak kita hanyalah secara analistik, namun kita tak
pernah menyadari bahwa kemam¬puan otak manusia tak hanya sekedar analistik. Ada
banyak hal yang bisa diungkapkan dalam otak.
Secara garis besar, otak manusia terbagi dalam dua bagian, otak kanan dan
otak kiri. Otak kiri memproses segala macam angka, matematika, bahasa,
hitung-hitungan dan sebagainya. Sementara otak kanan, memproses segala macam
keindahan, tata kata tak lagi tersusun secara verbal. Musik dan warna-warna
indah adalah basil kerja otak kanan.
Hanya sebatas itukah otak kita? Tidak. Laiknya gunung es yang muncul di
permukaan, yang tampak hanya 12 persen saja, 88 persen sisanya masih tenggelam
di dalam lautan. Yang 12 persen itu dise-but sebagai alam atau pikiran sadar
(conscious mind). Sisanya, 88 persen, disebut alam bawah sadar (subconsious).
Antara alam sadar dan bawah sadar dibatasi sebuah garis filter yang disebut
reticular activating system. Garis ini berfungsi melindungi manusia dari
informasi-inforrnasi yang tak perlu, sehingga seseorang tetap terlihat sadar
dan waras. Nah, selama ini, kemampuan otak yang digunakan oleh manusia hanya 12
persen, sisanya tenggelam dalam diri kita.
Bayangkan, dengan 12 persen dari keseluruhan otak manusia, kita sudah
sedemikian hebat. Bisa hitung-hitungan, bisa menelorkan gagasan-gagasan
managemen yang begitu spetakuler, mampu menghasilkan sebuah tayangan televisi
fenomenal, dan sebagainya. Lalu bagai-mana kalau kemampuan otak yang 88persen
itu kita bisa manfaatkan? Hasilnya tentu saja lebih luar biasa.
“Alam bawah sadar kita sangat kuat sekali. Dalam proyeksi kehidupan, alam
bawah sadar ini merupakan sebuah gudang yang luas, yang menyimpan semua
pengalaman hidup kita, citra diri kita,”
Alam bawah sadar bisa terprogram. Dan, kata-kata yang negatif lebih cepat
diserap dan tersimpan dalam gudang alam atau pikiran bawah sadar. Sebagai
contoh, seperti yang dialami seseorang di sekolah dasar, seorang guru terlihat
putus asa melihat nilai matematikanya selalu empat. Sang guru pun berkata,
“Kamu bodoh, tak bisa hitung-hitungan.” Seiring pertumbuhan dirinya, Sang
muridpun membenci matematika dan merasa bodoh di bidang yang satu ini.
“Sebetulnya, ketika dibilang bodoh, tanpa disadari kita mencitrakan diri
sebagai orang bodoh, dan alam bawah sadar mengambil alih pencitraan diri Anda.
Setiap kali Anda mencoba menghitung dan merasa bodoh, alam bawah sadar memasuki
pikiran Anda, mengatakan bahwa Anda tidak bisa matematika,”.
Kekuatan alam atau pikiran bawah sadar begitu besar. Kekuatan pikiran bawah
sadar dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tiga sampai tujuh kali lebih
cepat, dengan skill relaksasi sebagai keuntungan tambahan. “Jika kita mam pu
memanfaatkan gudang kehidupan kita yang begitu besar itu, bayangkan pula
bagaimana kehidupan kita kelak,” .
Dan, untuk menularkan ke-mampuan menyingkap kekuatan pikiran bawah sadar itu,
sebagai titik-awal perubahan itu dengan teknologi penggunaan otak dan pikiran
saat ini luas terbukti menentukan keunggulan seseorang dalam profesinya
masing-masing,”
Bagaimana teknik mengeksplorasi otak dan pikiran tersebut? Sebagai langkah
awal, maka perlu dipahami kondisi otak manusia. Yakni, terbagi dalam empat
bagian, beta, alpha, theta dan delta.
Kondisi delta adalah kondisi pada saat manusia sedang tidur. Kecepatan
gelombang otak pada saat tidur hanya 0,5 sam-pai 3,5 putaran perdetik. Kondisi
delta diperlukan oleh tubuh, karena pada saat itu tubuh kita melakukan
peremajaan terhadap sel-sel tubuh. Tentu saja, dalam hal ini tertidur lelap,
bila kondisi tidak dalam tertidur nyenyak, maka yang terjadi adalah sebagian
anggota tubuh kita tidak melakukan peremajaan atau pe-nyembuhan, akibatnya kita
sering mengalami rasa sakit saat bangun tidur.
Kondisi theta adalah saat gelombang otak manusia mencapai 3,5 sampai 7
putaran perdetik. Pada saat otak dalam kondisi theta, pikiran pun menjadi
kreatif dan inspiratif. Keadaan theta adalah di mana kita bisa bermimpi,
berkhayal, dan kalau kita sadari sejumlah filsuf ataupun ilmuwan seperti Thomas
Alfa Edison menciptakan sebuah karya spetakuler dalam keadaan Theta. Keadaan
theta yang sangat sugestif adalah saat tubuh menyembuhkan dirinya sendiri,
seorang penderita kanker bi¬sa sembuh karena menempatkan dirinya dalam kondisi
theta. Keadaan theta bisa dibentuk pada saat meditasi. Dalam ke¬adaan theta,
pikiran akan menjadi sa¬ngat jernih, bahkan tubuh kita pun tak terasa, begitu
juga dengan kaki, tangan.
Kondisi yang paling penting untuk menembus pikiran bawah sadar adalah alpha.
Dalam kondisi alpha kita bisa membuka pintu gerbang menuju 88 persen kekuatan
alam bawah sadar. Kondisi alpha adalah kondisi yang sangat rileks atau sama
persis ketika kita berkhayal dan melamun. Kecepatan gelombang alpha mencapai 7
sampai 13 putaran perdetik. Yang membedakan kondisi alpha dengan theta adalah
kesadaran kita, alpha masih merasakan anggota tubuh kita.
Sementara kondisi beta adalah kondisi di mana kita bisa sepenuhnya sadar.
Dalam kehidupan sehari-hari saat kita terbangun dan memulai aktivitas, maka
kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai kondisi beta.
Lalu bagaimana cara menembus pikiran bawah sadar kita? Cara yang mudah adalah
membalikkan mata kita ke atas dan memejamkan mata, lalu pikiran pun membawa
kita ke dalam kondisi alpha, melarutkan kita dalam suasana yang nyaman dan
penuh ke dalam kedamaian. “Bayangkanlah sebuah rumah penuh kedamaian, rumah
yang nyaman, rumah impian. Lelapkan diri kita ke sebuah kursi yang membawa kita
merasa terlena dan sangat nyaman,” .
Kondisi alpha pun dapat terbangun melalui meditasi. Meditasi yang sempurna
adalah kedua telapak tangan saling membuka, pada saat itulah energi alam akan
menyatu dan berputar dalam keseluruhan tubuh. Ditunjang sebuah musik yang indah
dan syahdu, suasana alpha akan mudah terbangun.
Dalam keadaan alpha, sebuah pintu ke alam bawah sadar terbuka. Saat masuk dan
menjelajah alam bawah sadar, kita bisa memprogram hidup kita seperti apa yang
kita mau. “Aku berpenghasilan Rp 120 juta bulan Agustus, bahasa seperti itulah
yang harus kita ungkapkan,”. Atau, “Aku menikah bulan September dengan
Kekasihku”
Yang perlu diketahui, pikiran bawah sadar tidak pernah mengetahui perbedaan
antara imajinasi dengan kenyataan. Pikiran bawah sadar tidak pernah memiliki
mekanisme untuk mengetahui hal-hal yang nyata ataupun bukan. Ada empat hukum
pikiran bawah sadar, yaitu positif, kalimat saat ini (present tense), bersifat
pribadi, dan pengulangan. Dalam memprogram diperlukan emosi positif dengan
mencurahkan segenap jiwa. Saat meditasi, kita harus membayangkan bahwa
keinginan kita benar-benar terjadi. Ketika menginginkan menikah, maka pikiran
alam bawah sadar kita tuntun dan ciptakan sebuah visual yang indah. Begitu juga
saat kita menginginkan penghasilan Rp. 120 juta perbulan, maka visualisasikan
dalam alam pikiran bahwa kita menerima uang sebanyak itu. Jangan sekali-kali
menyebutkan kata-kata, “Aku ingin.” Sebab Beta akan mengacaukan keinginan yang
disebut dalam Alpha.
Sifat Beta selalu meragukan. Kondisi Beta akan mendorong kita untuk merasa
ragu melakukan sesuatu. Karena itu, alam bawah sadar memerlukan sifat tegas,
tentu saja dibarengi dengan unsur emosi yang kuat, dalam hal ini hindari emosi
negatif, tetapi gunakan emosi positif.
Banyak yang telah membuktikan hal itu dan mengaku mendapatkan manfaat yang
sangat positif dari berlatih mengelola alam bawah sadar dengan meditasi.
Setidaknya, lebih mampu berkonsentrasi, fokus pada persoalan-persoalannya, dan
begitu mudah menyelesaikan persoalan yang dulu dianggapnya begitu rumit. Kini,
jika kita diserang stres, dengan mudah kita mengusir rasa stres itu hanya dalam
waktu satu menit. “Segalanya jadi terasa begitu mudah dan indah, seindah kita
menjalani hidup ini,” Dan tersenyumlah.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Quote:
** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will
become scientific. Disagreements between science and religion will come to an
end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are
derived from the same source, and are only modifications of the One Universal
Energy **
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
copied from HU
Keberadaan alien dan matematisnya (alien)
12 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar