Emisi dari ternak mencapai 18 persen emisi global
Ilmuwan iklim PBB mengatakan manusia harus mempertimbangkan mengurangi konsumsi daging untuk mengatasi pemanasan global.
Rajendra Pachauri, ketua Panel antar negara atas perubahan iklim atau IPCC, akan mengeluarkan himbauan itu di London pada hari Senin malam.
Data PBB memperlihatkan bahwa produksi daging menghasilkan gas rumah kaca ke atmosfir lebih besar dibandingkan transportasi.
Namun juru bicara serikat buruh petani naisonal Inggris, NFU, mengatakan emisi metan dari sektor pertanian terus berkurang.
Dr Pachauri baru saja terpilih kembali untuk masa jabatan kedua sebagai ketua IPCC, yang pernah meraih hadiah nobel, sebuah badan yang mengumpulkan dan mengkaji data iklim dari seluruh negara di dunia.
"Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, memperkirakan emisi langsung dari produksi daging adalah 18 persen dari total emisi gas rumah kaca dunia," ujarnya kepada BBC.
"Jadi, saya ingin menggarisbawahi fakta bahwa diantara pilihan untuk mengatasi perubahan iklim, mengubah pola makan merupakan hal yang harus dipertimbangkan,"
Iklim membujuk
Data FAO memperlihatkan bahwa angka 18% itu meliputi gas rumah kaca yang dihasilkan seluruh bagian lingkaran produksi daging - membuka lahan hutan, membuat dan mengirim pupuk, danmembakar bahan bakar fosil oleh kendaraan di pertanian.
FAO memperhitungkan bahwa sumbangan terhadap tiga gas rumah kaca utama - karbondioksida, metan dan nitrusoksida- diperkirakan setara.
Rajendra Pachauri
Pachauri memimpin IPCC sejak 2002
Sebaliknya, menurut IPCC transportasi hanya memproduksi 13% gas rumah kaca dunia.
Dr Pachauri akan berpidato dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Compassion in World Farming, CIWF, yang menginginkan orang mengurangi konsumsi daging agar jumlah heman di dalam peternakan berkurang.
Dutabesar CIWF, Joyce D'Silva, mengatakan saat berbicara tentang perubahan iklim bisa mendorong orang mengurangi kebiasaan mereka.
"Unsur perubahan iklim bisa sangat menjual," ujarnya.
"Sejumlah survey menunjukkan bahwa manusia khawatir akan produksi karbon pribadi mereka dan mengurangi perjalanan dengan mobil dan lain-lain; namun mereka mungkin tidak sadar bahwa dengan mengubah makanan sehari-hari akan bisa memiliki dampak yang lebih besar."
Keuntungan lain
Terdapat berbagai kemungkinan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sehubungan dengan peternakan hewan.
Mulai dari mempergunakan pendekatan ilmiah, seperti rekayasa genetika untuk menghasilkan ternak dengan produksi metan yang lebih sedikit, hingga transportasi dengan hanya mengkonsumsi daging dari peternakan setempat.
"NFU bertekad untuk memastikan bahwa pertanian merupakan bagian dari solusi perubahan iklim, bukan bagian dari masalah itu, ujar juru bicara kelompok ini kepada BBC.
"Kami sangat mendukung penelitian yang bertujuan mengurani produksi metan dari peternakan dengan, misalnya mengubah pola makan dan mempergunakan pencernaan anaerobic."
Emisi metan dari sektor pertanian Inggris turun 13 persen dibandingkan tahun 1990.
Namun sumber terbesar karbondioksida global dari produksi daging adalah pembukaan lahan, terutama di hutan tropis, yang tampaknya akan terus berlanjut karena permintaan akan daging yang meningkat.
Joyce D'Silva yakin pemerintah yang sedang membicarakan pengganti protokol Kyoto harus memasukkan faktor ini dalam pertimbangan mereka.
"Saya ingin pemerintah membuat target pengurangan produksi dan konsumsi daging," ujarnya.
"Itu adalah hal yang seharusnya dilakukan ditingkat global sebagai bagian dari perundingan traktat perubahan iklim, dan hal ini akan adil jika manusia yang mengkonsumsi sedikit daging seperti di Afrika sub-Sahara bisa meningkatkannya, sementara kita di negara barat mengurangi konsumsi daging."
Namun, Dr Pachauri, lebih memandangnya sebagai masalah pilihan pribadi.
"Saya tidak setuju mewajibkan hal seperti ini, tetapi jika ada harga karbon di tingkat global kemungkinan harga daging akan naik, dan manusia akan lebih sedikit mengkonsumsinya," ujar Pachauri.
"Tetapi jika kita mau jujur, makan sedikit daging juga baik untuk kesehatan, dan di saat bersamaan bisa mengurangi emisi rumah kaca."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar